Blog Tugas Mata Kuliah Aplikasi Teknologi dan Transformasi Digital (21)

Nama    : Tengku Fredly Reinaldo
NRP      : 5025201198
Kelas     : Aplikasi Teknologi dan Transformasi Digital (21)


Akhir-akhir ini suhu udara di seluruh Indonesia meningkat cukup tinggi. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara Indonesia saja. Berdasarkan laporan dari the World Meteorological Organization (WMO) dan the European Commission's Copernicus Climate Change Service, bulan Juli 2023 merupakan bulan terpanas dalam sejarah dunia. Bahkan, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres, menyatakan bahwa dunia kini sudah bukan lagi berada di era pemanasan global atau global warming, melainkan sudah masuk ke era pendidihan global atau global boiling. Walaupun sudah berada di level yang sangat memprihatinkan, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk membantu menekan naiknya pemanasan global melalui tindakan di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu :

1. Gunakan Transportasi Umum & Sepeda

Langkah pertama untuk mengatasi pemanasan global adalah dengan membatasi penggunaan mobil dan sepeda motor. Untuk jarak dekat, kita dapat memulai kebiasaan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Hal ini akan membatasi peningkatan karbon dioksida dan karbon monoksida di atmosfer. Sementara itu, untuk bepergian dengan jarak yang lebih jauh, kita dapat menggunakan transportasi umum, seperti busway dan kereta api. Mengendarai kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau setujuan juga dapat menjadi pilihan.

2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC

Langkah kedua untuk mengatasi pemanasan global adalah meminimalkan penggunaan peralatan yang mengandung CFC. CFC (Cloro Four Carbon) merupakan senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara. Perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah kaca. Karenanya dalam mengatasi suhu ruang yang panas, kita dapat merancang sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak perlu memakai pendingin ruang atau AC. Namun apabila penggunaan AC memang diperlukan, pastikan kita memakai AC non-CFC yang ramah lingkungan. Begitu juga dengan kulkas, sebaiknya kita memakai kulkas non-CFC untuk menghindari efek rumah kaca serta agar pemanasan global agar tidak semakin memburuk dan merugikan manusia.

3. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Terpakai

Cara mengatasi pemanasan global yang ketiga adalah dengan mematikan lampu, kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Menggunakan lampu LED adalah cara cerdas untuk meningkatkan efisiensi energi. Apalagi dengan harga lampu LED sekarang yang sudah terjangkau, kita dapat memilih lampu yang memiliki sensor cahaya sehingga dapat mati secara otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik, seperti TV dan komputer, memiliki fitur stand by (mode siaga). Meskipun demikian, mode stand by masih mengonsumsi hingga 40 persen dari energinya dalam waktu 20 jam. Karena itu, jika alat tak dipakai, lebih baik dimatikan saja dibanding memilih mode stand by. Selain itu menjemur pakaian di luar ruangan alih-alih menggunakan mesin pengering dapat menghindari membuang bahan bakar fosil untuk konsumsi listrik. Gunakan insolasi di atap untuk mencegah pembuangan panas pada saat musim dingin. Kita juga dapat memilih untuk mengadopsi sumber energi terbarukan untuk kebutuhan, misalnya pemanas air tenaga matahari.

4. Hemat Air

Cara mengatasi pemanasan global yang keempat adalah dengan menghemat pemakaian air : Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada menggunakan shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir. Gunakan air dingin pada mesin cuci daripada air panas. Flush toilet seperlunya, Pastikan pelampung atau radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air. Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas. Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman. Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dan sebagainya.

5. Reuse

Cara mengatasi pemanasan global yang kelima adalah dengan menggunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya. Selain itu:

  • Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari. Gunakan kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
  • Gunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.
  • Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai. Gunakan wadah  yang dapat digunakan kembali  untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya. Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
  • Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang. Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik. Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke binatu.
  • Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.

6. Reduce

Cara mengatasi pemanasan global yang keenam adalah menghemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.

Dengan melakukan tahapan kegiatan 3R yang terdiri dari Reduce, Reuse, dan Recycle dapat membantu pencegahan terjadinya pemanasan global. 

  • Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli baru.
  • Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering digunakan.
  • Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
  • Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
  • Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi
  • Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
  • Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena tidak dapat didaur ulang. Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
  • Hindari ‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.
  • Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah. Jangan membeli produk yang dibuat dari hewan langka.

7. Recycle

Cara mengatasi pemanasan global yang ketujuh adalah dengan menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan, Kemudian:

  • Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.
  • Bagimu yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
  • Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai waktu 200 tahun
  • Barang plastik bekas seperti: ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah. Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan kepada orang lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
  • Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan memanfaatkannya lagi.
  • Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah. Kompos sisa sayuran, kulit buah dan sebagainya dari dapurmu.
  • Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Kompos daun kering dan sampah, atau bawa ke sebuah tempat pendaur ulang sampah.

8. Menjadi Vegetarian

Cara mengatasi pemanasan global yang kedelapan adalah dengan menjadi vegetarian. Menurut sebuah studi terbaru, hal terbaik dan termudah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi planet adalah dengan menghilangkan daging dan produk susu dari menu makanan.

Mengingat populasi global yang diperkirakan mencapai skala 10 miliar pada 2060, para peneliti pun menganalisis dampak lingkungan yang disebabkan oleh produksi dan konsumsi makanan oleh manusia. Ide di balik penelitian ini adalah untuk membantu menginformasikan produsen makanan dan konsumen tentang cara yang lebih baik untuk mengurangi dampak buruknya terhadap bumi.

Diterbitkan dalam jurnal Science, penelitian oleh Oxford University di Inggris dan lembaga penelitian pertanian Swiss, Agroscope, menemukan bahwa daging dan produk susu berkontribusi sebanyak 18 persen dari semua kalori dan 37 persen dari semua protein.

Produksinya menggunakan 83 persen lahan pertanian dan menghasilkan 60 persen dari emisi gas rumah kaca industri pertanian. “Produksi daging melibatkan produksi pakan dan kerap mengakibatkan penggundulan hutan, khususnya hutan hujan tropis. Karenanya terapkan pola hidup vegan untuk selamatkan bumi kita.

Pola makan vegan diantaranya adalah mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, kacang polong, sayuran dan buah-buahan. Seorang vegan juga tidak mengonsumsi produk hewani atau produk turunan hewani seperti telur, daging dan produk susu.

Orang yang menerapkan pola makan vegan juga biasanya suka mengunyah sesuatu karena cenderung lebih sering lapar daripada orang yang tidak pantang daging. Sediakan banyak makanan porsi kecil dan kudapan sehat agar tidak sampai kelaparan. Berikut ini kudapan sehat vegan yang dapat disantap sebanyak mungkin tanpa cemas:

  • Semua jenis buah keras. Pangganglah di oven buah keras favoritmu yang diberi minyak zaitun dan bumbu.
  • Jika menyukai makanan manis, gunakan sirop mapel dan kayu manis.
  • Cracker yang terbuat dari serealia utuh dan diberi hummus.
  • Kue beras dan kacang dengan saus salsa.
  • Ubi jalar panggang yang diberi minyak kelapa dan garam laut.
  • Cokelat hitam dan selai kacang.
  • Es krim pisang

9. Menanam Pohon (Reboisasi)

Cara mengatasi pemanasan global yang kesepuluh adalah dengan gerakan menanam pohon. Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah (Go Green). Dengan menanam pohon juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir yang merupakan salah satu dampak dari Global Warming.

Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah.

Baik tanaman hias, bunga, buah ataupun apotek hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.

Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.

10. Kampanyekan Menjaga Alam dan Lingkungan

Cara mengatasi pemanasan global yang kesepuluh adalah dengan menyebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim dan mendidik orang lain. Ajarkan sebanyak mungkin orang untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan. Luangkan waktu untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini